Assalamualaikum, Kakek.. π
Saat ini aku ada di dalam rumahmu.
Rumah yang kau tempati selama kau hidup di dunia ini.
Masih rumah yang sama.
Rumah yang penuh kenangan indah bersamamu.
Kakekku tersayang..
Betapa sedihnya hatiku
karena tak ada lagi sambutan gembira darimu,
tak ada lagi tanganmu yang biasa ku cium
tak ada senyum bahagiamu
saat aku datang ke rumahmu.
Kakek..
Tak inginkah kau tahu bagaimana keadaan rumahmu?
Sepatu cokelatmu masih tersimpan di tempatnya bersama kaus kaki hitam di dalamnya.
Kamarmu tertutup rapi, tak sanggup aku membukanya.
Foto-fotomu masih terpajang rapi di lemari.
Semua masih pada tempatnya.
Tak ada yang berubah.
Kakekku yang baik..
Tadi banyak orang yang datang ke rumahmu.
Kami semua yang ada di sini membicarakan kebaikanmu
mendoakan yang terbaik untukmu.
Kakekku sayang..
Sungguh, aku sangat rindu padamu.
Pintu kamarmu yang tertutup rapat pun membuatku berpikir
seolah-olah kau sedang tidur di dalamnya.
Kakekku tercinta..
Tadi aku memperlihatkan foto-foto dan videoku ketika wisuda pada cucumu yang lain.
Alangkah senangnya jika kau juga ikut melihatnya.
Melihat aku yang memakai baju dan topi toga.
Melihat aku yang sedang menerima ijazah.
Terimakasih, Kakek..
Terimakasih atas semua kebaikanmu padaku.
InsyaAllah, Allah akan membalasnya dengan yang jauh lebih baik.
Kakekku yang hebat..
Aku akan berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam segala hal.
Semangat dan motivasi darimu akan terus ada dalam jiwaku.
Cucumu yang selalu menyayangimu,
Neng Dini.
Artikel terkait :
Percakapanku dengan Kakek Hari Ini
Bagi teman-teman yang belum tahu (dan yang ingin tahu) bagaimana kisah lengkapnya, silakan klik saja link di atas.
Terima kasih sudah berkenan untuk membaca.
Mohon doa untuk kakek tercinta. π
Lagi di panjalu din?
Rumah sederhana di sudut alun-alun itu memang punya ingatan tersendiri setiap saya kesana. Semoga pak aki kamu mendapat tempat yg terbaik disisi Allah SWT. Aamiin..
Ngga. Ini tulisan dini waktu sehari setelah pa aki meninggal. π
Aamiin.. Makasih ya, Ri. π