Pengaruh Shalat Terhadap Kehidupan dan Kepribadian

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Assalamu’alaikum, pengunjung setia Dini’s Diary!! πŸ˜€

Bagaimana kabar kalian? Semoga Allah Swt. senantiasa memberikan kesehatan dan perlindungan untuk kita semua, ya. Amin.. πŸ™‚

Hari Sabtu (26 Februari 2011) kemarin, saya bersama kedua orang tua saya berkunjung ke majelis ta’lim di masjid Salman ITB dengan penceramahnya Ustadz Aam Amiruddin. Materi yang disampaikan beliau sangat bagus, yaitu mengenai pengaruh shalat terhadap kehidupan dan kepribadian.

Saya pernah mendengar ungkapan seperti ini: “Kalau shalatnya beres, maka segala urusan pun akan beres.” Secara tidak langsung, ungkapan tersebut menyatakan bahwa memang terdapat suatu hubungan antara shalat dengan kehidupan dan kepribadian kita. Setuju?? πŸ™‚

Dari apa yang disampaikan Ustadz Aam, ada beberapa hal penting yang saya catat. Berikut ini adalah uraiannya yang sudah dicampuradukkan dengan bahasa saya sendiri (biar lebih “dini banget”. Hehehe..) πŸ˜‰

Pada awal penyampaian materi, Ustadz Aam memberikan suatu statement yang cukup membuat saya tersadarkan akan suatu hal yang selama ini sering terlupakan atau bahkan tak terpikirkan. Kita terkadang menganggap bahwa beribadah, khususnya shalat wajib yang lima waktu, adalah suatu beban. Atau dengan kata lain, kita malakukan shalat karena itu memang kewajiban kita. Nah, menanggapi hal ini, Ustadz Aam mengatakan bahwa jadikanlah beribadah itu sebagai sarana untuk berterima kasih. Ya, jadikanlah shalat sebagai ungkapan rasa terima kasih kita kepada Allah yang selama ini telah memberikan nikmat yang tak berhingga, mulai dari hal yang besar (misalnya diberikan harta yang melimpah) sampai pada hal kecil yang sering kali kita lupakan (misalnya berkedip, bernapas, dan lain-lain).

Dalam menyampaikan contoh nikmat yang sering kita lupakan atau tidak kita sadari, Ustadz Aam membahas mengenai alis dan rambut. Pernahkah terpikirkan oleh kita mengenai perbedaan mekanisme pertumbuhan keduanya? Coba kita renungi lagi, kok bisa ya mekanisme pertumbuhannya berbeda? Rambut tumbuh lebih cepat dari pada alis. Padahal jarak mereka kan sangat dekat. Bayangkan, bagaimana jika kecepatan tumbuhnya alis sama dengan kecepatan tumbuhnya rambut yang ada di kepala kita. Wiiiih… Akan seperti apa wajah kita?? Jadi, subhanallah, hal seperti itu pun menjadi suatu kenikmatan yang luar biasa dari Allah untuk kita. πŸ™‚

Nah, dengan menjadikan shalat sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah, insyaAllah kita pun akan merasa ringan dalam melakukan shalat. Ketika adzan berkumandang, kita tidak lagi berkata, “Euuuh… Udah adzan lagi…,” tetapi kita akan berkata, “Alhamdulillah.. Shalat, ah.. Aku mau berterima kasih dulu nih sama Allah.” Bahkan, ketika kita terlambat shalat pun kita akan berkata, “Aduuuh.. Gimana ini.. Masa jam segini saya belum berterimakasih sama Allah..” πŸ™‚

Namun ada juga loh orang yang melakukan shalat dengan alasan ingin masuk surga atau tidak mau masuk neraka. Pemikiran ini sah-sah saja, tapi alangkah lebih baiknya kalau kita mengubah paradigma berpikir yang seperti itu. Hmm.. Misalnya begini. Kita berolah raga supaya sehat, kan? Nah, kalau ternyata setelah olah raga wajah kita jadi bersih, tubuh kita jadi langsing, dan lain-lain, itu semua adalah bonus dari berolah raga. Shalat juga sama. Kita shalat untuk berterima kasih pada Allah. Kalau ternyata shalat menjadikan kita masuk surga dan terjauhkan dari api neraka, itu adalah bonusnya. Bukankah berpikir seperti ini membuat kita ringan dalam melakukan shalat? πŸ™‚

Dalam kesempatan itu, Ustadz Aam juga menyampaikan jenis-jenis ibadah, yaitu:

1. Ibadah jasadiyah: ibadah yang dominannya melibatkan kekuatan fisik (misalnya: shaum)

2. Ibadah maaliyah: ibadah yang dominannya melibatkan kekuatan harta (misalnya: membayar zakat, infaq, shadaqah)

3. Ibadah ilmiyah: ibadah yang dominannya melibatkan kekuatan intelektual (misalnya: mencari ilmu)

4. Ibadah ruhiyah: ibadah yang dominannya melibatkan kekuatan mental dan nurani (misalnya: memaafkan kesalahan orang lain)

Lalu bagaimana dengan shalat? Termasuk jenis ibadah yang mana, ya? Subhanallah, ternyata shalat itu melibatkan keempat jenis ibadah yang telah disebutkan di atas. Kok, bisa?? Begini penjelasannya:

1. Shalat melibatkan kekuatan fisik.

Gerakan shalat tidak boleh sembarangan, loh.. Tentu saja ada aturannya. Kita harus mengikutiΒ  gerakan shalat yang dicontohkan oleh Rasul. Bahkan seluruh bacaan dalam shalat pun tidak boleh kita baca dalam hati, tetapi bibir dan lidah kita harus “komat-kamit” membacanya walaupun tidak dikeraskan bacaannya. Selain itu, sudah dijelaskan juga dalam Alquran dan Hadits, bahwa shalat itu harus dilakukan sambil berdiri. Bagi yang sakit atau tidak mampu berdiri, boleh melakukannya sambil duduk. Jika duduk pun tidak mampu, bisa shalat sambil berbaring. Jika seluruh tubuh tidak bisa digerakkan, shalat pun bisa dilakukan dengan isyarat. (Waaaw… lengkap sekali ya Allah menjelaskan tentang shalat ini).

2. Shalat melibatkan kekuatan harta

Setiap melakukan shalat, Rasul selalu menggunakan pakaian terbaik yang ia miliki. (Kalo kita gimana? Hihi..). Yaa.. Tidak ada salahnya kalau kita pun shalat dengan menggunakan mukena atau sarung yang kualitasnya bagus (tentunya dengan harga yang sesuai), sediakanlah mushala di rumah kita, alasi mushala dengan karpet yang kualitasnya bagus, pasanglah AC supaya ruangan shalat terasa sejuk, simpanlah wewangian supaya ruangannya segar, pasanglah penerangan yang cukup supaya membaca Alquran pun nyaman. Waaah.. Dijamin betah deh kalau shalat di tempat yang nyaman!! πŸ˜€

3. Shalat melibatkan kekuatan ilmu

Sebelum kita bisa lancar shalat seperti sekarang ini, tentu saja kita mencari ilmu mengenai apa saja bacaan shalat itu dan bagaimana gerakan-gerakannya. Selain itu, supaya shalat kita khusyuk, maka kita mempelajari, mengkaji, dan memahami makna dari setiap gerakan dan bacaan shalat. Untuk melakukan itu semua, tentu saja membutuhkan kekuatan ilmu. Tanpa kekuatan ilmu, mustahil kita bisa melakukan shalat sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasul.

4. Shalat melibatkan kekuatan mental dan nurani

Shalat itu diakhiri dengan salam, kan? Nah, maksud dari salam ke kanan dan kiri itu adalah kita harus memberikan kebaikan kepada orang-orang di sekitar kita. Jangan sampai begini: baru saja kita selesai salam, eh, malah langsung membicarakan keburukan orang lain. (Hayooo.. Hihi..) πŸ˜€

Sekarang, seperti apa sih shalat yang khusyuk itu?

Pengertian khusus dari shalat khusyuk terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah: 45-46 yang artinya:

[2.45] Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,

[2.46] (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.

Sedangkan pengertian khusus shalat khusyuk adalah sebagai berikut:

1. Dilakukan sesuai dengan contoh Rasul

2. Memahami maknanya

3. Menghayati kandungannya

4. Menjadikannya sebagai suatu kebutuhan

Ciri-ciri orang yang sukses shalatnya adalah:

1. Selalu merasa mudah dalam melakukan amal shaleh.

“Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (Q.S. Al-An’am: 165)

2. Cenderung konsisten/istiqamah.

3. Merasakan kerinduan kepada Allah.

“Sesungguhnya, orang-orang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetar hatinya. Apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah kuat imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, yaitu orang-orang yang melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Q.S Al-Anfal: 2-3)

4. Mampu mengharmonisasikan antara iman, ilmu, dan amal.

“Alif, laam miim shaad. Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadaNya). Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk) nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari. Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lalim.” (Q.S. Al-A’raaf: 1-5)

5. Memiliki jiwa syukur dan sabar.

“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Q.S. Al-Mulk: 1-2)

6. Ruhnya akan tersenyum saat berjumpa dengan Allah Swt. (terdapat dalam H.R. Bukhari BAB Ilmu)

Inilah yang disampaikan Ustadz Aam Amiruddin yang telah dicampuradukkan dengan bahasa saya sendiri. Hehehe.. πŸ˜‰

Semoga bermanfaat, ya.. πŸ™‚

Referensi gambar:

http://abufurqan.com/2011/01/09/hukum-membaca-ta%E2%80%99awudz-sebelum-membaca-al-fatihah-ketika-shalat/

18 thoughts on “Pengaruh Shalat Terhadap Kehidupan dan Kepribadian

  1. weh..weh.. DIni jadi ustadah euy.,
    Semangat bikin tlisan yg bagus2..
    hati2 ama Spam Din.. πŸ™‚

    ..Sebaik2 nya Ilmu adalah Ilmu yang di amalkan dan bermanfaat..

  2. Dunia adalah arena untuk mengumpulkan pahala. Akhir dari perjuangan kita mengumpulkan pahala adalah ketika kita mati. Namun subhanallahnya, ketika kita sudah mati, ternyata kita masih bisa tetap mendapatkan pahala..Baaimana caranya? salah satunya adalah ilmu yg bermanfaat.. mudah2xan postingan dini ini bs memberikan manfaat untuk kita semua.. amin.. nice post din.. man jadda wa jadda ^__^

  3. tapmaannn.. makasih din..
    dah lama sayah merindukan ceramahan dari Pak Aam…
    minggu depan klo bisa d sharing k FB lg jah…
    biar gampang nyarinyah.. hehe πŸ˜€

    • Sama-sama.. Thank’s for visiting my blog! πŸ™‚

      Ok! InsyaAllah,, tapi minggu ini mah Pa Aamnya ga akan hadir di MPI. Kan lagi umroh. InsyaAllah tanggal 27 Maret 2011 beliau mulai hadir lagi di MPI. πŸ™‚

      Wah, kalo ada yang request teh jadi semangat buat ngepost tulisan lagi. Makasih, ya! Sering-sering mampir ke sini aja,, biar tau ada kabar terbaru apa di dini’s diary (halah.. hehe..) πŸ˜€

      • Neng Dini Mamang Mah tidak mengerti ? Banyak orang yang mengungkap kebenaran seperti para ulama, Dai, Ustad, Para santri bahkan inspirator Islam sekelas Dunia semisal Harun Yahya yang banyak mengungkap Hakekat Islam yang mungkin telah sampai kepada jiwa raga penganut Islam yang ada dibumi ini, ditambah ulasan Neng Dini diatas yang mengaflikasikannya dari Ustadz Aam Aminudin mengenai “Pengaruh Shalat Terhadap Kehidupan dan Kepribadian Mamang Mah sampai tersentuh atas pendapat Neng Dini teh !!!! Namun mari kita lihat Bangsa Kita ini, Bangsa yang paling banyak Muslimnya didunia ini, Para Pemimpin Bangsa ini disumpah sebelum beramal ma’ruf nahimunkar menyampaikan amanah kepada Rakyat yang mayoritas Muslim ini, mereka bersumpah demi Allah dengan Alqur’an diatas kepalanya, Na’audzumindzallik para koruptor, penyalag gunaan kekuasaan Negara ini ada di berbagai lapisan Departemen-Departemen Kementrian. “YANG MEMANG NENG DINI SISTIM KEKUASAAN DAJJAL SUDAH MERAKSUKI KEKUASAAN DIBUMI TERCINTA INDONESIA INI,” Hatur nuhun Neng Punten ngiring bingah di Blog Neng Dini.

      • Salam kenal dari dini, mang. Hehe.. πŸ˜›
        Alhamdulillah atuh kalo postingan ini bisa menyentuh hati pembacanya. Mudah-mudahan dini bisa terus menulis tulisan yang bermanfaat. Jujur, mang. Dini ga bisa berbuat apa-apa untuk mengatasi masalah di negeri ini, termasuk masalah korupsi yana dilakukan oleh para pejabat. Dini hanya bisa mengungkapkan rasa kesal dan sedih lewat tulisan, berpendapat tapi mungkin yang baca hanya segelintir orang. Tapi insyaAllah, sebagai guru, dini akan berusaha menerapkan kejujuran pada murid-murid dini. Semoga Allah memberikan kemampuan untuk dini. Hayu, mang!!! Kita semangat!!! Hehehe.. XD

  4. Ok neng! Bermanfaat skali isinya….jazakillah ya,smoga neng Dini sll sehat biar bisa terus berkarya lewat dunia maya,Β°β€’Ξ¬β™ΟŠΞ­Ε‹β€Žβ€‹β€’β€Žβ€‹Β°…..β™‘Μ¬Μ©ΜƒΜŠΜ· ,

Leave a reply to barim165 Cancel reply